Hybrid Learning? Kesehatan yang paling utama

Ahmad Salman Farizi

Ahmad Salman Farizi

Bandung – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV melaksanakan Sosialisasi Pembelajaran secara Hybrid Learning Semester Genap Tahun Akademik 2020-2021 yang dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2020. Kegiatan yang mengundang 456 Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan LLDIKTI Wilayah IV ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D. menjadi narasumber pada kegiatan ini. Dalam paparannya, beliau mengingatkan untuk tetap fokus pada kesehatan dan keselamatan mahasiswa dan seluruh civitas akademika perguruan tinggi. ‘Oleh karena itu, surat edaran Dirjen Dikti Nomor 6 Tahun 2020 itu sifatnya tidak memaksa, jadi pembelajaran di semester genap tidak harus dilakukan secara luring tetapi layanan pendidikan dan pembelajaran harus tetap berjalan” ujarnya.

“Perguruan tinggi diharapkan dapat saling berbagi pengalaman dan praktik baik dalam penyelenggaraan pembelajaran campuran selama masa pandemi ini.” sambung Nizam.

Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Prof. Dr. Uman Suherman AS, M.Pd hadir membuka kegiatan ini secara resmi. “Kesehatan adalah yang paling utama” ujarnya. Kementerian tidak mewajibkan kampus untuk melakukan pembelajaran secara luring, tetapi dapat dilakukan luring apabila kampus mampu melaksanakan pembelajaran secara luring dengan berbagai pertimbangan,

Oleh karena itu, kesimpulan yang didapat dari sosialisasi ini adalah pembelajaran daring selama pandemi tetap diberlakukan. Apabila kampus memandang perlu untuk dilaksanakan pembelajaran secara luring, maka protokol kesehatannya perlu dijaga dengan sangat ketat dan berkoordinasi dengan gugus tugas covid setempat serta pemerintah daerah. “Setiap aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah, edaran yang dikemukakan oleh pemerintah daerah akan mengikat pada saat kita mengambil sebuah kebijakan terutama kebijakan mengenai pembelajaran luring” ujar Uman.

Turut hadir menjadi narasumber kegiatan adalah Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Dr. Beny Bandanadjaja, ST., MT., Ketua APTISI IV-A Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., Rektor Universitas Telkom, Prof. Dr. Adiwijaya, S.Si., M.Si, dan Direktur Politeknik Pos Indonesia, Dr. Ir. Agus Purnomo, MT.

Related Articles

ถ้า ไทย เปิด คาสิโนถูกกฎหมาย จะเป็นอย่างไร ?

ช่อง 30 เมื่อค่ำคืนหนึ่งตอนปลายเดือนพฤษภาคม ด้วยประโยคชวนคิดและชวนขนลุกขนพองอย่างยิ่ง…. ตร.ปฏิบัติการ‘หนุมานดับมาเฟียคาสิโนออนไลน์’ ปิด 500 เว็บ พบเงินไหลเข้าวันละ 10 ล. เครื่องขึ้นรูปผลิตจานใบไม้ รักษ์โลก ลดขยะพิษพลาสติก สร้างงานดีไซน์ เพิ่มรายได้จากการส่งออก… มือถือแอนดรอยด์ออนไลน์ – แพลตฟอร์มโฮสติ้งบริการคลาวด์ 24 ชม. เว็บพนันออนไลน์ ที่ดีที่สุดในเอเชีย ฝาก-ถอน ออโต้

Continue Reading

Bandung – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV melaksanakan Sosialisasi Pembelajaran secara Hybrid Learning Semester Genap Tahun Akademik 2020-2021 yang dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2020. Kegiatan yang mengundang 456 Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan LLDIKTI Wilayah IV ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D. menjadi narasumber pada kegiatan ini. Dalam paparannya, beliau mengingatkan untuk tetap fokus pada kesehatan dan keselamatan mahasiswa dan seluruh civitas akademika perguruan tinggi. ‘Oleh karena itu, surat edaran Dirjen Dikti Nomor 6 Tahun 2020 itu sifatnya tidak memaksa, jadi pembelajaran di semester genap tidak harus dilakukan secara luring tetapi layanan pendidikan dan pembelajaran harus tetap berjalan” ujarnya.

“Perguruan tinggi diharapkan dapat saling berbagi pengalaman dan praktik baik dalam penyelenggaraan pembelajaran campuran selama masa pandemi ini.” sambung Nizam.

Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Prof. Dr. Uman Suherman AS, M.Pd hadir membuka kegiatan ini secara resmi. “Kesehatan adalah yang paling utama” ujarnya. Kementerian tidak mewajibkan kampus untuk melakukan pembelajaran secara luring, tetapi dapat dilakukan luring apabila kampus mampu melaksanakan pembelajaran secara luring dengan berbagai pertimbangan,

Oleh karena itu, kesimpulan yang didapat dari sosialisasi ini adalah pembelajaran daring selama pandemi tetap diberlakukan. Apabila kampus memandang perlu untuk dilaksanakan pembelajaran secara luring, maka protokol kesehatannya perlu dijaga dengan sangat ketat dan berkoordinasi dengan gugus tugas covid setempat serta pemerintah daerah. “Setiap aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah, edaran yang dikemukakan oleh pemerintah daerah akan mengikat pada saat kita mengambil sebuah kebijakan terutama kebijakan mengenai pembelajaran luring” ujar Uman.

Turut hadir menjadi narasumber kegiatan adalah Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Dr. Beny Bandanadjaja, ST., MT., Ketua APTISI IV-A Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., Rektor Universitas Telkom, Prof. Dr. Adiwijaya, S.Si., M.Si, dan Direktur Politeknik Pos Indonesia, Dr. Ir. Agus Purnomo, MT.